Ketum PSSI Pastikan Mauro Zijlstra Akan Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia

Ragam Sport
0 0
Read Time:3 Minute, 30 Second

genberita.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa Mauro Zijlstra, striker muda FC Volendam asal Belanda berdarah Indonesia, akan segera menjalani naturalisasi. Proses ini untuk memperkuat lini depan timnas senior di Kualifikasi Piala Dunia 2026 serta skuad U‑23 yang akan berlaga di ajang ASEAN U‑23 Championship dan Kualifikasi Piala Asia U‑23 2026.

Alasan dan Target Naturalisasi

Ketika ditemui usai menyaksikan laga timnas putri di Tangerang, Erick menjelaskan bahwa PSSI sudah mengajukan surat resmi ke Menpora dan Menkumham, lalu dikirim ke Menko Perekonomian dan DPR. Proses ini menandakan adanya dukungan politik tinggi dan akan bergerak cepat dalam waktu dekat.

Erick menyoroti kebutuhan mendesak timnas senior dan U‑23 akan penyerang berkualitas. Lini depan saat ini dinilai rentan dan Zijlstra dinilai tepat sebagai suksesor “nomor 9” yang dapat diandalkan pada ronde kualifikasi Piala Dunia dan kejuaraan regional. Ini menjadi kesempatan strategis menyiapkan skuad sebelum Oktober 2025.

Selain itu, proses ini sesuai dengan tren naturalisasi modern sepak bola dunia. PSSI tak ingin menyalahi aturan FIFA dan domestik—hanya ingin memperkuat tim dengan darah Indonesia yang terbukti berkualitas dan siap berkontribusi maksimal untuk Timnas.

Proses Administratif yang Telah Dilakukan

Proses naturalisasi Zijlstra sudah berjalan sejak lama. Data dari eksponen PSSI seperti Yunus Nusi dan Arya Sinulingga menyebut bahwa berkas sudah dikirim dan sedang dalam tahap administrasi; tinggal menunggu penyelesaian beberapa dokumen seperti paspor WNI dan verifikasi legal dari Menkumham dan Presiden.

PSSI juga sudah mengkomunikasikan langsung dengan Zijlstra. Striker 20 tahun ini sendiri mengonfirmasi lewat media Belanda bahwa ia siap dan menunggu “lampu hijau” dari PSSI untuk segera berangkat ke Indonesia dan formalitas ultimat (tahap wawancara, kesehatan) sebagai syarat resmi WNI.

Sebelumnya, proses sempat tertunda karena prioritas PSSI adalah kelengkapan dokumen untuk Piala Asia U‑20 dan dua naturalisasi lainnya seperti Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Namun kini semua lini tampak bergerak paralel—zaman Zijlstra dipercepat untuk memperkuat senior dan U‑23 jelang kompetisi penting.

Profil dan Potensi Mauro Zijlstra

Zijlstra lahir 9 November 2004 dan memulai karier profesional di Volendam U‑21 dengan rekor impresif (15 gol dan 4 assist). Penampilan di tim utama Volendam musim lalu tercatat 21 laga dengan 17 gol dan 4 assist—memastikan statusnya sebagai striker muda berbakat di Eredivisie.

PSSI membidiknya sebagai opsi tajam di penalty box; gaya mainnya mencerminkan striker modern: cepat, punya insting gol, dan mampu dikembangkan oleh pelatih seperti Patrick Kluivert. Zijlstra bahkan menyatakan ‘kagum’ pada Kluivert dan ingin belajar langsung dengan sang pelatih jika jadi naturalisasi.

Dukungan darah keturunan Indonesia menjadi dasar legitimasi naturalisasi. Zijlstra secara terbuka menyebut siap dan bangga memperkuat negara leluhurnya, menyempurnakan semangat nasionalisme dalam sepak bola (“sudah seratus persen siap”).

Dampak terhadap Timnas & Strategi Jangka Panjang

Percepatan naturalisasi Zijlstra menghadirkan dimensi baru bagi skuad U‑23 dan senior. Untuk senior, ia bisa tersedia di kualifikasi Piala Dunia zona Asia putaran ketiga/keempat pada Oktober 2025—memperbaiki produktivitas lini depan yang sering mandul.

Di level U‑23, kehadirannya akan memperkuat skuad di turnamen regional seperti ASEAN dan kualifikasi Piala Asia—di mana penyerang klinis jadi kebutuhan esensial untuk jamin target prestasi.

Ke depan, naturalisasi ini juga menjadi sinyal kuat bahwa PSSI memburu bakat keturunan secara serius. Penguatan sukses Hilgers, Reijnders, dan Ole Romeny menjadi bukti, dan Zijlstra jadi pelengkap skuat multi-generasi—gabungan pengalam senior dan potensi muda.

Tantangan Administratif & Regulasi

Meski sudah ada surat ke Menpora dan Menkumham, proses politik tetap rumit: harus ditandatangani oleh Presiden dan disahkan DPR melalui RUU WNI. Ini memerlukan komitmen lintas kementerian dan jaminan proses cepat agar Zijlstra bisa bermain tepat waktu.

Kemudian, ketersediaan paspor WNI menjadi syarat awal. Zijlstra harus menjalani prosedur wawancara, pemeriksaan administrasi, dan kesehatan—yang biasanya memakan waktu beberapa minggu setelah persetujuan formal.

Selain itu, PSSI harus memastikan transfer dokumen teregulasi dengan FIFA terkait status pemain naturalisasi. Ini kritikal agar dapat dimainkan resmi pada kualifikasi musim ini.

Keputusan Ketum PSSI pastikan Mauro Zijlstra akan dinaturalisasi membawa angin segar penguatan timnas di dua level sekaligus. Proses administratif berjalan cepat dan terukur. Sekarang fokusnya ke implementasi praktis: paspor keluar, izin DPR, dan debut internasional.

Jika lancar, Zijlstra bisa jadi fenomena baru striker Garuda—suara gol yang sangat ditunggu. Dunia sepak bola Indonesia berharap proses berjalan mulus agar dapat ikut di kualifikasi Piala Dunia 2026 dan ASEAN U‑23 Championship.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %