Fenomena “Quiet Vacation” 2025: Liburan Diam-Diam Tanpa Drama

Travel
0 0
Read Time:1 Minute, 1 Second

📌 Quiet Vacation: Gaya Liburan Anti Ribet

Setelah booming “quiet quitting” & “quiet luxury”, kini muncul tren baru: Quiet Vacation.
Anak muda mulai bosan pamer liburan mahal di medsos.
Sebaliknya, banyak orang pilih traveling diam-diam tanpa banyak posting, demi bener-bener fokus istirahat & recharge mental.

Banyak orang sadar, liburan nggak harus diumumkan ke semua orang.
Quiet vacation lebih ke menikmati momen pribadi, jauh dari FOMO & drama update status.


📌 Kenapa Quiet Vacation Disukai?

Alasannya simpel: stres sosial media.
Hidup serba online bikin orang rentan comparing & burnout.
Quiet vacation kasih ruang untuk healing tanpa beban pencitraan.
Biasanya destinasi yang dipilih juga hidden gem, glamping di tengah alam, cabin stay, atau short escape ke desa-desa wisata.

Hotel & villa pun mulai pasang paket quiet stay — bebas bising, minim gangguan, tanpa TV & wifi, supaya tamu bisa benar-benar disconnect to reconnect.


📌 Tips Memulai Quiet Vacation

✅ Pilih destinasi sepi & minim sinyal.
✅ Batasi gadget, aktifkan mode airplane, fokus nikmati alam & diri sendiri.
✅ Traveling bareng orang terdekat aja, nggak perlu rombongan besar.
✅ Bawa jurnal, buku, atau aktivitas slow living biar makin rileks.

Fenomena quiet vacation ini diyakini bakal terus tumbuh di 2025, apalagi makin banyak orang sadar pentingnya detoks digital & menjaga kesehatan mental.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %