Tradisi Perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat
genberita.com – Setiap 4 Juli, Amerika Serikat merayakan Independence Day—hari peringatan pengesahan Declaration of Independence pada 4 Juli 1776. Perayaan nasional ini meliputi kembang api, parade, pesta barbekyu, hingga konser dan pawai besar-besaran di berbagai kota.
Barisan tradisi sudah melekat dalam budaya, seperti parade militer, pesta keluarga, dan acara publik di National Mall, Washington D.C. . Bahkan sejak awal kemerdekaan, kembang api dan parade sudah menjadi simbol kelegaan dan kebebasan .
Bahkan Presiden (Joe Biden atau sebelumnya) rutin hadir atau memberikan sambutan nasional, terkadang juga lewat peresmian seremonial di White House atau Capitol.
Siapa Presiden AS yang Menolak Merayakan 4 Juli?
Uniknya, hanya ada satu presiden AS yang secara sadar menolak merayakan 4 Juli—yaitu John Adams, presiden kedua AS yang juga tokoh pendiri bangs.
Argumen Adams
Adams berpegang bahwa tanggal sebenarnya Deklarasi Kemerdekaan adalah 2 Juli 1776, saat Continental Congress menyetujui resolusi kemerdekaan. Di surat kepada istrinya, Abigail, pada 3 Juli 1776, ia bahkan menulis:
“The Second Day of July 1776, will be the most memorable Epocha …”
Menurut Adams, upacara dan kemeriahan seharusnya dipusatkan pada tanggal tersebut, bukan 4 Juli.
Sikap Tegas Selama Hidup Presiden
John Adams tak hanya berpandangan itu secara pribadi, tapi juga menolak undangan acara 4 Juli selama masa jabatannya sebagai presiden antara 1797–1801. Ia tetap disiplin memilih tanggal 2 Juli untuk patriotic celebration.
Relevansi Sejarah — Tanggal yang Sering Diperdebatkan
Sebenarnya, Deklarasi Kemerdekaan disetujui secara resmi pada 2 Juli 1776, sementara penandatanganan resmi dokumen berlangsung pada 4 Juli dan bahkan melambung sampai Agustus 1776 .
Namun publik memilih merayakan tanggal adopsi dokumen (4 Juli), bukan resolusi awal . Tradisi ini menguat karena publikasi early copies pada tanggal tersebut dan penandatanganan simbolik.
John Adams pun tetap berdiri keras pada pilihan tanggalnya meskipun pada akhirnya masyarakat luas menerima 4 Juli sebagai Independence Day.
Tanggapan Sejarawan dan Publik Saat Ini
Sejarawan mencatat perbedaan Adams ini bukan sekadar pilihan, tapi soal interpretasi momen historis—resolusi vs deklarasi jelas punya bobot berbeda .
Namun riset modern mengungkap Adams tetap merayakan 4 Juli beberapa tahun setelahnya, meski sempat menolak ketika kesehatan menurun pada 1826—tahun terakhir hidupnya, yang kebetulan hari itu juga dia meninggal.
Publik kini melihat hal ini sebagai keunikan sejarah, bukan kontroversi besar. Banyak acara edukatif menyorot ini sebagai fakta ‘unik tapi insightful’ soal pemaknaan kemerdekaan.
Bagaimana 4 Juli Dirayakan Saat Ini
Hari ini, perayaan Independence Day dipadukan antara patriotisme dan entertainment: parade militer, konser publik, festival kembang api, serta olahraga seperti pertandingan baseball atau acara spektakuler seperti “Salute to America”.
Presiden AS biasanya menyematkan pidato kebangsaan, mengundang warga dan veteran ke White House atau Macy’s fireworks di New York, juga acara Capitol Fourth di DC .
Media juga mengulas fakta-fakta unik seperti kematian Adams dan Jefferson pada tanggal sama 4 Juli—50 tahun setelah deklarasi—menambah nuansa publikasi historis.
Meskipun hampir semua presiden AS merayakan 4 Juli, ada satu pengecualian: John Adams, dia menolak ikut meramaikan acara Independence Day karena percaya 2 Juli sebagai tanggal kemerdekaan sejati.
Keputusan Adams mencerminkan kompleksitas interpretasi sejarah—antara resolusi lahirnya negara dan adopsi formal dokumen. Tapi kebanyakan warga AS akhirnya menetapkan 4 Juli sebagai simbol kemerdekaan.