genberita.com – Intensitas hujan ekstrem mengguyur wilayah Jawa Barat pada Sabtu (5/7/2025) petang, menyebabkan dua peristiwa longsor terjadi hampir bersamaan di Lembang, Bandung Barat, dan kawasan Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, dua warga tewas dan ratusan orang harus mengungsi, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Longsor di Lembang: Penanganan Darurat
Waktu kejadian di Kampung Cisalahsih, Cikidang, Lembang tercatat sekitar pukul 18.15 WIB. Longsor terjadi setelah hujan deras selama beberapa jam, memicu tanah labil yang kembali longsor karena kemiringan ekstrem.
Satu orang tewas setelah tertimbun material tanah. Korban diidentifikasi sebagai Andri, 20 tahun, yang ditemukan sudah tidak bernyawa. Tim evakuasi BPBD langsung mengevakuasi 4 keluarga (11 jiwa) dari daerah tersebut dan mengungsikan mereka ke tempat aman untuk menghindari longsor susulan.
BPBD juga segera membersihkan akses jalan, memasang rambu peringatan, dan memantau lokasi rawan baru. Langkah mitigasi darurat ini ditujukan untuk menahan aliran longsoran berikutnya.
Longsor & Banjir di Bogor: Dampak Luas
Di wilayah Bogor, cuaca ekstrem dari Sabtu ke Minggu menyebabkan banjir dan longsor di 18 kecamatan, mencakup 33 desa/kelurahan. Tercatat 28 titik bencana dengan 21 lokasi longsor dan 7 lokasi banjir berdampak signifikan.
Jumlah korban tewas mencapai tiga orang, dua di antaranya ditemukan di sebuah vila di Tugu Utara, dan satu lainnya di Megamendung. Satu korban hilang dan dicurigai terbawa arus Sungai Ciesek saat memancing.
Selain korban jiwa, sejumlah rumah rusak berat serta infrastruktur seperti akses jalan dan jalur pendakian juga terdampak. Petugas gabungan terus bekerja membersihkan reruntuhan dan mengevakuasi pendaki yang sempat terjebak banjir di jalur Gunung Mas.
Penyebab & Faktor Pemicu
Faktor utama identifikasi adalah curah hujan tinggi, yang memicu saturasi tanah dan meningkatkan risiko longsor di daerah rawan seperti Lembang dan Puncak. Kemiringan tanah dan struktur geologis memicu tanah bergeser saat hujan deras.
Bogor menghadapi efek domino: hujan deras membuat saluran air terisi penuh dan mengakibatkan banjir di lembah serta menyebabkan longsor di kaki bukit. Kerusakan beberapa fasilitas umum juga memperparah kondisi.
Upaya Tanggap Darurat & Evakuasi
BPBD Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Bogor segera menurunkan tim tanggap, melakukan evakuasi, mendirikan posko bantuan, serta menyalurkan logistik dan medis kepada warga terdampak.
Tim SAR bersama TNI-Polri dan relawan memprioritaskan pencarian korban hilang, termasuk satu pemancing yang terbawa arus di Sungai Ciesek, serta mengevakuasi pendaki dan warga dari lokasi berbahaya.
Koordinasi ini mencakup pembersihan jalan akses, pemasangan rambu bahaya, dan sterilisasi lokasi longsor guna mencegah kecelakaan susulan.
Dampak terhadap Warga & Infrastruktur
Dampak bencana ini sangat luas: sekitar 394 warga terdampak, dengan puluhan rumah terdampak banjir dan longsor. Praktis banyak keluarga mengungsi ke tempat aman seperti gedung sekolah, masjid, dan balai desa.
Fasilitas publik seperti jalur pendakian, jalan desa, dan properti warga rusak berat, memaksa pemerintah lokal menutup akses darurat dan mengarahkan warga ke rute alternatif.
-
Pemetaan wilayah rawan dan izin kegiatan disesuaikan dengan kondisi geologi.
-
Peningkatan kapasitas drainase, pembangunan terasering, dan penghijauan daerah lereng.
-
Sosialisasi kesiapsiagaan dan jalur evakuasi untuk masyarakat di daerah rawan.