plant parenting

Plant Parenting Jadi Tren Gaya Hidup Populer Anak Muda 2025

lifestyle

β—† Plant Parenting Jadi Gaya Hidup Baru di Kota Besar

Tren plant parenting atau merawat tanaman hias seperti β€œanak sendiri” sedang meledak di kalangan anak muda perkotaan Indonesia pada 2025.

Awalnya hanya hobi kecil saat pandemi, kini plant parenting berkembang menjadi bagian dari gaya hidup. Banyak anak muda mengisi apartemen atau rumah mereka dengan berbagai tanaman hias seperti monstera, calathea, sukulen, dan aglaonema untuk menciptakan suasana asri.

Media sosial seperti Instagram dan TikTok dipenuhi konten tur kebun mini indoor, tips merawat tanaman, hingga video slow-living dengan latar tanaman rindang yang menenangkan mata.


β—† Manfaat Plant Parenting untuk Mental dan Fisik

Plant parenting tidak hanya mempercantik rumah, tapi juga memberi manfaat kesehatan mental. Menyiram, memangkas, dan memindahkan tanaman ke pot baru memberi efek terapi yang menenangkan pikiran.

Banyak penelitian menyebut merawat tanaman dapat menurunkan tingkat stres, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan konsentrasi.

Selain itu, tanaman hias juga membantu meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan, menurunkan suhu, dan menambah kelembapan, membuat ruang tinggal terasa lebih segar dan nyaman.


β—† Cara Memulai Plant Parenting untuk Pemula

Banyak orang tertarik tapi takut gagal saat memulai plant parenting. Padahal, ada banyak jenis tanaman yang cocok untuk pemula karena perawatannya mudah.

Beberapa jenis populer antara lain:

  • Monstera β€” tahan dalam ruangan dan tidak butuh banyak sinar matahari langsung.

  • Sansevieria (lidah mertua) β€” tahan kekeringan dan jarang disiram.

  • Sukulen dan kaktus mini β€” ideal untuk ruang kecil dan tidak butuh perawatan harian.

Kuncinya adalah memilih tanaman sesuai pencahayaan rumah, tidak terlalu sering menyiram, dan rajin memeriksa daun untuk mendeteksi penyakit lebih awal.


β—† Dampak Ekonomi dan Komunitas Plant Parent

Tren plant parenting juga memberi dampak positif pada ekonomi lokal. Toko tanaman hias, pot dekoratif, hingga jasa desain taman indoor tumbuh pesat di berbagai kota.

Banyak anak muda menjadikan hobi ini sebagai bisnis sampingan dengan menjual bibit atau merangkai tanaman hias custom.

Komunitas pecinta tanaman pun semakin aktif, mengadakan bazar, workshop, hingga acara tukar tanaman yang mempererat interaksi sosial antarplant parent.


β—† Tantangan dalam Tren Plant Parenting

Meski populer, plant parenting juga punya tantangan. Banyak pemula membeli terlalu banyak tanaman sekaligus tanpa pengetahuan cukup, sehingga banyak yang akhirnya mati.

Selain itu, tren ini juga menimbulkan lonjakan harga beberapa jenis tanaman langka karena diburu kolektor. Karena itu, penting untuk bijak berbelanja dan tidak membeli secara impulsif.

Isu lingkungan juga muncul, terutama penggunaan pot plastik sekali pakai. Plant parent dianjurkan memakai pot daur ulang atau ramah lingkungan untuk mengurangi limbah.


β—† Ringkasan

Plant parenting menjadi tren gaya hidup populer anak muda perkotaan pada 2025. Merawat tanaman memberi efek menenangkan, mempercantik rumah, sekaligus membangun komunitas sosial baru.

Tren ini mencerminkan meningkatnya kepedulian anak muda pada kesehatan mental dan lingkungan sekitar.


β—† Harapan ke Depan

Harapannya, tren plant parenting terus berkembang secara berkelanjutan dengan mengutamakan pelestarian lingkungan.

Jika dilakukan bijak, plant parenting bisa menjadi gaya hidup sehat dan hijau yang memperbaiki kualitas hidup generasi muda perkotaan Indonesia.


Referensi