📌 Quiet Vacation: Gaya Liburan Anti Ribet
Setelah booming “quiet quitting” & “quiet luxury”, kini muncul tren baru: Quiet Vacation.
Anak muda mulai bosan pamer liburan mahal di medsos.
Sebaliknya, banyak orang pilih traveling diam-diam tanpa banyak posting, demi bener-bener fokus istirahat & recharge mental.
Banyak orang sadar, liburan nggak harus diumumkan ke semua orang.
Quiet vacation lebih ke menikmati momen pribadi, jauh dari FOMO & drama update status.
📌 Kenapa Quiet Vacation Disukai?
Alasannya simpel: stres sosial media.
Hidup serba online bikin orang rentan comparing & burnout.
Quiet vacation kasih ruang untuk healing tanpa beban pencitraan.
Biasanya destinasi yang dipilih juga hidden gem, glamping di tengah alam, cabin stay, atau short escape ke desa-desa wisata.
Hotel & villa pun mulai pasang paket quiet stay — bebas bising, minim gangguan, tanpa TV & wifi, supaya tamu bisa benar-benar disconnect to reconnect.
📌 Tips Memulai Quiet Vacation
✅ Pilih destinasi sepi & minim sinyal.
✅ Batasi gadget, aktifkan mode airplane, fokus nikmati alam & diri sendiri.
✅ Traveling bareng orang terdekat aja, nggak perlu rombongan besar.
✅ Bawa jurnal, buku, atau aktivitas slow living biar makin rileks.
Fenomena quiet vacation ini diyakini bakal terus tumbuh di 2025, apalagi makin banyak orang sadar pentingnya detoks digital & menjaga kesehatan mental.