Liga Indonesia All Star Tetap Komitmen Main 3 Kali, Oxford United Jadi Ujian Awal
Genberita.com – Tim Liga Indonesia All Star tampil di Piala Presiden 2025 dengan tekad yang jelas: main tiga kali di fase grup. Laga perdana melawan Oxford United di Stadion GBK menjadi ujian pertama bagi semangat dan target tersebut.
Ambisi Tiga Laga: Bukan Sekadar Target Formal
Pelatih Rahmad Darmawan, atau akrab dipanggil RD, menegaskan bahwa timnya tidak ingin sekadar tampil untuk meramaikan turnamen. Ia ingin setiap pemain meraih pengalaman maksimal dengan main tiga kali di fase grup. RD menjelaskan target ini dalam yel-yel internal tim, sebagai simbol tanggung jawab dan semangat juang.
Dalam jumpa pers, RD menyatakan, “Kita harus lolos fase grup, entah lewat kemenangan atas Oxford atau Arema” β karena hanya tim yang lolos ke final yang akan bermain tiga kali.Β Ambisi ini menunjukkan bahwa kemajuan tim All Star tidak hanya soal penampilan, melainkan juga komitmen terhadap proses.
Lebih jauh, RD memastikan bahwa semua pemain akan mendapatkan kesempatan bermain. “Saya akan memaksimalkan pemain” ucapnya, menegaskan bahwa tak hanya skuad inti yang akan beraksi, tapi juga mereka di bangku cadangan.
Oxford United Jadi Ujian Pembuka yang Menantang
Menghadapi Oxford United di laga pembuka bukan sekadar formalitas. Klub asal Inggris ini datang dengan motivasi tinggi β seperti ditegaskan oleh pelatih Gary Rowett, yang menegaskan mereka ingin menang dan memanfaatkan turnamen sebagai bagian persiapan musim EFL Championship.
Oxford United, yang memainkan bintang-bintang seperti Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, dijuluk βtim luar negeri yang seriusβ oleh RD dalam sesi latihan, dan ia berharap pemainnya terinspirasi oleh kesempatan langka ini.
Kedua tim juga akan berlaga di stadion besar dengan dukungan sekitar 70 ribu penonton, dengan pengamanan ketat (β1.725 personel gabunganβ) dari Polri-TNI-Pemda DKI. Suasana penuh semangat ini akan jadi momen tak terlupakan bagi para pemain All Star.
Strategi Rotasi untuk Jalankan Target
RD menyadari padatnya jadwal (hanya jeda 48 jam antar laga). Solusinya: rotasi pemain secara cermat. Ia memastikan tidak ada pemain yang diistirahatkan secara permanen, semua bakal turun lapangan.
Strategi rotasi ini juga menghindarkan kelelahan dan mendukung konsistensi performa. RD menilai ini langkah penting agar tim tetap kompetitif, sekaligus memberikan pengalaman langsung kepada banyak pemain sekaligus.
Rotasi juga dirancang untuk menjaga kondisi fisik, mental, dan motivasi pemain supaya tetap tinggi, terutama saat menghadapi laga internal penting, seperti melawan Arema dan Oxford.
Skuad Komplit All Star β Semua Dapat Kesempatan
Tim ini dihuni 30 pemain pilihan supporterβdari penjaga gawang hingga striker. Nama-nama top seperti Witan Sulaeman, Irfan Jaya, βpelarisβ Riko Simanjuntak, dan Dendy Sulistyawan masuk dalam skuat utama.
RD ingin memastikan komposisi ini solid, saling menyatu, dan tak segan memberikan menit bermain ke pemain baru atau muda, untuk menjaga semangat kolektif dan pembelajaran langsung di lapangan.
Keberagaman posisi juga mempermudah strategi rotasi: saat satu pemain digantikan, peran di skema tetap utuh. Ini memberi fleksibilitas tinggi saat mengatur performa tim.
Motivasi Tinggi Lawan Oxford United
RD berharap para pemain terpacu oleh kesempatan bermain melawan tamu Inggris. Ia menekankan, βkesempatan ini sangat langka,β dan harus benar-benar dimanfaatkan .
Gary Rowett juga menyatakan bahwa tim asuhannya akan βtidak main-mainβ dan memburu kemenangan dalam laga perdana. Ini menunjukkan bahwa perlawanan bukan hanya permainan formalβAll Star harus siap memberi performa maksimal.
Semangat motivasi ini tercermin langsung di latihan, di mana RD menginstruksikan para pemain untuk menjaga fokus, energi, dan kualitas dalam setiap sesi.
Tekad Liga Indonesia All Star main tiga kali menunjukkan bahwa ini bukan sekadar ajang pemanasan, tetapi ajang pembuktian. Oxford United hadir sebagai ujian pertama β sekaligus platform untuk mengukur performa, motivasi, dan strategi tim.