Titik-Titik Jalan di Jaktim Tak Bisa Dilewati Sementara Karena Banjir

Outdoors
0 0
Read Time:2 Minute, 52 Second

genberita.com – Beberapa titik jalan di Jaktim tak bisa dilewati sementara karena banjir yang melanda wilayah Jakarta Timur pasca hujan deras dan kiriman dari waduk atau sungai. BPBD DKI dan petugas Penanggulangan Kebakaran (Gulkarmat) sedang turun tangan untuk mengevakuasi air agar arus lalu lintas kembali lancar. Dampak genangan paling terasa di kawasan Duren Sawit, Cawang, Cililitan, dan Jatinegara.

Kondisi Jalan Terdampak Banjir

Sejumlah ruas jalan di Jakarta Timur saat ini mengalami genangan signifikan. Di Jatinegara Barat, ketinggian air mencapai 15β€―cm, menyebabkan kendaraan roda dua dan empat susah lewat.
Selain itu, Jalan Moh Kaffi II dan sekitar kawasan TMII juga kebanjiran 15–70β€―cm, bikin arus lalu lintas kacau dan plat kendaraan terpaksa dialihkan masuk tol.
Di kawasan Dalur Cawang dan Cililitan, genangan makin tinggi akibat luapan Kali Ciliwung yang mencapai hingga 2,2β€―m di beberapa RT, termasuk jalan Masjid Al‑Makmur.

Titik-Titik Jalan yang Terdampak

Berdasarkan data TMC Polda Metro, berikut beberapa titik jalan yang tidak bisa dilintasi:

  • Jl. Jatinegara Barat (15β€―cm).

  • Jl. Tubagus Angke, Daan Mogot, Perjuangan di Jakbar & Jaktim (20–70β€―cm).

  • Ruas tol interchange Cawang ikut terendam
    Kawasan lain seperti Kuningan, Kemang Raya, Bendungan Hilir di Jakpus juga terdampak, tapi fokus utama dampak di Jaktim masih signifikan.

Dampak bagi Warga & Transportasi

Banjir ini bikin ribuan warga di Jaktim dan Jaksel harus mengungsi, banyak dari mereka memilih tinggal di tenda darurat sekolah dan musala, total mencapai 1.229 jiwa.
Plat kendaraan terjebak macet panjang, dan beberapa motor sampai mati mesin kena air, apalagi di lokasi genangan 60–120β€―cm.
Layanan umum kayak mikrolet, ojek online, dan bus jalur arteri pun terganggu. Penumpang diarahkan untuk pilih rute tol atau moda transportasi lain.

Respons Pemda & Opsional Mitigasi

BPBD DKI bersama Sudin SDA dan Gulkarmat DKI langsung turunkan pompa untuk sedot air dari jalan ke Kali Ciliwung atau Ciliwung kanal.
Personel pemantau dan petugas BNPB terjun langsung ke lapangan, sedangkan Dinas Bina Marga meninjau kondisi jalan yang tergerus atau berlubang.
Camat dan lurah setempat juga tingkatkan koordinasi kewaspadaan di titik rawan, menyediakan bantuan logistik serta update portal ‘Jakarta Smart City’.

Penyebab Utama Genangan

Menurut BPBD, banjir ini dipicu oleh hujan lebat di wilayah Bogor dan sub-hulu seperti Katulampa, serta keluarnya air dari Bendungan Katulampa sejak awal Maret.
Curah hujan tinggi juga menyebabkan luapan Kali Ciliwung dan Pesanggrahan walau situasi sempat Siaga 3.
Belum optimalnya sistem drainase dan sedimentasi sungai menghambat aliran air keluar, serta banyak got terbuka dan saluran tersumbat limbah membuat genangan tak cepat surut.

Pelajaran dan Rekomendasi Jangka Panjang

Penanganan banjir ini mengingatkan Jakarta terhadap pentingnya pemeliharaan waduk, pengerukan sedimentasi kanal, dan penyempurnaan sistem drainase.
Optimalisasi proyek seperti Banjir Kanal Timur yang sudah rampung dan sodetan Ciliwung diharapkan kurangi kedalaman air luapan di Jaktim.
Selain itu, edukasi warga soal got bersih, sumur resapan, dan pembangunan hijau amat dibutuhkan untuk tingkatkan ketahanan lingkungan.

Implikasi Bagi Aktivitas Publik

Banyak sekolah dan kantor di dekat jalan terdampak akhirnya tutup atau libur dadakan. Pelayanan publik termasuk kesehatan juga terganggu karena akses transportasi sulit.
Pengusaha ojol dan logistik alami penurunan order, bikin pendapatan menurun. Warga diperingatkan agar hindari lokasi genangan dan gunakan jalur alternatif.
Media sosial ramai warga protes kendala transportasi, tapi ada juga saran soulusi sementara lewat jalur altrernatif β€” tren ini menunjukkan masyarakat aktif cari cara adaptasi.

Titik jalan di Jaktim tak bisa dilewati lagi bukan semata masalah mobilisasi, melainkan alarm pentingnya mitigasi banjir berkelanjutan. Genangan di Jatinegara, Cawang, Cililitan jadi contoh realitas akses kota mudah terganggu oleh alam.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %