genberita.com – Philip Morris International (PMI), induk PT HM Sampoerna Tbk, membangun pabrik produk tembakau bebas asap di Karawang, Jawa Baratβyang pertama di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia.Β Investasi lebih dari US$330 juta ini menjawab permintaan pasar domestik dan ekspansi ekspor ke Asia Pasifik. Namun, apa sebenarnya alasan dan strategi di balik ambisi ini?
Motivasi Strategis PMI di Indonesia
Ekspansi Geografis & Rantai Pasok
CEO PMI Jacek Olczak menegaskan bahwa Indonesia punya peran penting dalam rantai pasok global mereka. Investasi ini juga mendukung strategi ekspansi pasar jangka panjang sejak akuisisi Sampoerna 20 tahun lalu.
Diversifikasi Produk & Keberlanjutan
PMI menyasar produk bebas asap supaya bisnisnya lebih berkelanjutanβalih dari produk bakar ke produk pemanas tembakau rendah risiko. Ini didorong investasi total lebih dari US$10 miliar secara global, termasuk R&D dan manufaktur.
Respon Regulasi & Preferensi Konsumen
PMI melihat peluang di perokok dewasa yang mencari alternatif lebih rendah bahaya. Produk seperti IQOS Iluma dipasarkan sejak 2019, hadir sebagai respon atas regulasi kesehatan dan pergeseran preferensi konsumen dewasa.
Teknologi, R&D, dan Infrastruktur Pabrik
PMI mengoperasikan laboratorium riset-berkualitas tinggi di Karawang, mempekerjakan sekitar 200 tenaga ahli dalam negeri untuk menjamin kontrol kualitas ketat.Β Keberadaan fasilitas ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat teknologi bebas asap serta pusat ekspor IQOS ke puluhan negara Asia Pasifik.
Proses manufaktur meliputi teknologi Thermo-Mechanical Processing dan pelapisan digital untuk menjaga kestabilan sensor dan rasa. Pabrik ini juga didukung infrastruktur R&D global PMI, mewakili sinergi antara ilmu sains dan manufaktur inovatif.
Dampak Ekonomi & Sosial bagi RI
Penyerapan Tenaga Kerja
Investasi pabrik bebas asap membawa lapangan kerja baru kelas tinggiβbukan sekadar buruh pabrik, tetapi ahli R&D, teknisi, dan staf manajemen mutu. Ini sejalan dengan program transfer teknologi dan peningkatan SDM lokal.
Penguatan Ekspor dan Hilirisasi
Dengan pabrik di Karawang, Sampoerna mengejar lebih dari 30 negara di Asia Pasifik untuk produk bebas asap. Nilai ekspornya hampir US$250 juta pada 2024, meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.
Inovasi UMKM dan Rantai Nilai Lokal
Pabrik ini mendukung rantai pasok lokal: pembelian tembakau dari petani lokal, kerja sama UMKM untuk kemasan, serta digitalisasi penjualan. Program ini sejalan dengan dorongan Kemenperin untuk industri hasil tembakau inovatif.
Kritik & Risiko Produk Bebas Asap
Masalah Kesehatan Publik
Meski bebas asap, produk tetap mengandung nikotinβzat adiktif. WHO menyoroti bahwa produk ini bukan solusi berhenti merokok, melainkan alternative nikotin.Β Kemenkes RI pun catat meningkatnya pemakaian rokok elektrik di kalangan remaja.
Potensi Menyasar Non-Perokok
Ada kekhawatiran bahwa citra bebas asap bisa menarik generasi muda atau bukan perokok dewasa untuk mencoba. Kampanye edukasi dan regulasi lebih ketat pun penting agar produk tidak menciptakan generasi baru perokok.
Isu Etika Industri Rokok
Meskipun berinovasi, beberapa pihak menilai investasi ini hanya perpanjangan strategi industri rokok. Selain itu, petani tembakau kecil dikhawatirkan tertinggal karena standar kualitas bisa menimbulkan kesenjangan pemasok kecil dan industri besar.
Regulasi & Kolaborasi Pemerintah
Dukungan Regulasi dari Pemerintah
Pabrik bebas asap ini mendapat dukungan dari Kemenperin dan Menko Airlangga Hartarto sebagai bagian dari penguatan industri hilir dan ekspor IhT.
Pengawasan Produk & Public Health
Regulator seperti BPOM dan Kemenkes harus menetapkan label, izin edar, dan pembatasan pemasaran yang jelas. Selain itu, regulasi cukai perlu memastikan produk inovatif tetap terkendali, tanpa menjadikannya lebih murah dan mudah diakses.
Edukasi dan Proteksi Konsumen Remaja
Kemenkes RT menyarankan edukasi di sekolah agar remaja paham bahwa produk ini tetap nikotin, bukan solusi berhenti total. Pengetatan regulasi juga diperlukan agar produk tidak masuk ke sekolah atau digunakan sebagai alat pemasaran ke anak muda.
PMI bikin pabrik tembakau bebas asap di RI bukan hanya soal bisnis, tapi juga strategi inovasi, ekspor, dan hilirisasi industri tembakauβdengan investasi teknologi dan SDM untuk era nikotin rendah risiko. Namun, regulasi kesehatan dan etika publik wajib ditegakkan. Indonesia punya potensi jadi hub bebas asap, selagi keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan proteksi kesehatan tetap dijaga.