genberita.com – Bank Indonesia (BI) mencatat lonjakan signifikan pada fitur QRIS Tap, dengan 47,8 juta pengguna per 6 Juni 2025โkurang dari dua bulan sejak peluncuran pertengahan Maret 2025. Selain itu, merchant yang telah mendukungnya juga mencapai 648.034 unit, meningkat 275 kali lipat dari masa uji coba. Inovasi berbasis NFC ini bertujuan mempercepat digitalisasi transaksi dan mendukung kemudahan cashless society.
Teknologi NFC & Kelebihan QRIS Tap
QRIS Tap adalah pengembangan dari sistem QRIS yang memungkinkan pengguna cukup menempelkan HP ber-NFC ke terminal merchant, tanpa perlu scan kode QR secara manual. Teknologi ini memanfaatkan fitur Near Field Communication untuk komunikasi cepat antara perangkat pengguna dan terminal EDC.
Kelebihan utamanya adalah kecepatan transaksiโhanya butuh kurang dari satu detik di idealnyaโmeski beberapa pengguna mencatat butuh membuka aplikasi dulu jika belum terintegrasi biometric unlock. Pengguna NFC hemat waktu dibanding QR scan dan menghindari antrean panjang, khususnya di transportasi publik.
Lebih dari itu, teknologi ini juga meningkatkan keamanan karena koneksi NFC terlalu dekat untuk disadap. QRIS Tap semakin relevan dalam era kepraktisan dan higienis pasca-pandemi, mendukung arus transaksi nonโtunai secara luas.
Pertumbuhan Pengguna & Merchant dalam Dua Bulan
Dalam hitungan minggu sejak peluncuran 14 Maret 2025, pengguna QRIS Tap meningkat drastis dari 20,8 juta menjadi 47,8 juta, peningkatan lebih dari 2 kali lipat. Peningkatan merchant bahkan lebih spektakuler: dari 646 proses uji coba, menjadi 2.353 saat peluncuran, lalu melejit menjadi 648.034 merchant. Lonjakan ini menunjukkan antusiasme tinggi dari konsumen sekaligus merchant.
Nilai transaksi QRIS Tap juga menunjukkan tren positif. Dalam bulan pertama hingga April 2025, tercatat Rp3,24 miliar dengan 42,9 juta transaksi dan dukungan merchant 1,44 juta. Ini menunjukkan adopsi QRIS Tap tidak hanya banyak dipakai, tetapi juga aktif digunakan dalam transaksi harian.
Strategi BI untuk Ekspansi & Edukasi
BI berambisi memperluas penggunaan QRIS Tap dengan edukasi publik dan pelatihan merchant. Training for trainers disiagakan melalui 46 Kantor Perwakilan BI Dalam Negeri untuk menjangkau pelosok.
BI juga menargetkan integrasi QRIS Tap pada sektor transportasi publik, seperti MRT, Transjakarta, Damri, KRL, LRT Jabodebek, hingga Teman Bus. Proyek ini telah diuji di beberapa lokasi seperti Stasiun MRT Bundaran HI dan Lebak Bulus, serta Damri di Jakarta. Tujuannya agar publik bisa menikmati kemudahan dan kecepatan pembayaran digital di perjalanan sehari-hari.
Selanjutnya, BI juga menyiapkan lebih banyak kampanye awareness agar masyarakat mengenali dan menggunakan fitur ini, memanfaatkan aplikasi mobile banking dan e-wallet fintech utama untuk akses QRIS Tap, menjadikannya alat pembayaran nasional wajib bagi yang punya NFC.
Hambatan dan Cara Mengatasinya
Meski cepat populer, beberapa tantangan muncul:
-
Infrastruktur terbatas di luar Jawa. Beberapa terminal belum dilengkapi NFC atau koneksi internet stabil.
-
Akses NFC terbatas di iOS. Hingga kini QRIS Tap hanya disupport di Android, Apple belum integrasi .
-
Prosedur transaksi yang belum optimal. Beberapa pengguna perlu membuka aplikasi manual dan PIN, memakan waktu lebih lama.
Untuk menghadapinya, BI sudah:
-
Mendorong upgrade terminal NFC + EDC secara bertahap.
-
Berkolaborasi dengan bank dan fintech untuk integrasi native di aplikasi Android.
-
Menyiapkan roadmap dukungan iOS di masa depan.
Dampak terhadap Inklusi Keuangan & Ekonomi
Sejak 2019, QRIS telah menjadi backbone digitalisasi pembayaran nasional. Pada 2023, pengguna QRIS mencapai 50,5 juta dan merchant 32,7 juta.ย Adopsi QRIS Tap pada 2025 memperkuat tren tersebut, mempercepat inklusi keuanganโterutama di segmen unbanked dan UMKM.
IDN Times melaporkan transaksi digital nasional naik 27,9% YoY, dan transaksi QRIS naik 151,7% YoY pada Mei 2025. Ini mendorong cashless society, meningkatkan transparansi, mengurangi korupsi mikro, serta efisiensi ekonomi.
Provision QRIS Tap dalam transportasi publik juga meningkatkan efisiensi operasional pemerintah kota, mengurangi kendala kembalian, mempercepat boarding, dan menyehatkan arus mobilitas publik.
Fakta bahwa jumlah pengguna QRIS Tap tembus 47,8 juta orang dan merchant 648.000 lebih dalam dua bulan adalah bukti digitalisasi ekonomi yang sukses. BI kini berfokus pada edukasi, perluasan, dan integrasi komprehensifโkhususnya di sektor transportasiโuntuk memastikan sistem ini benar-benar inklusif dan praktis. Pengembangan teknologi dan infrastruktur lanjutan, terutama di luar Jawa dan untuk integrasi iOS, akan jadi faktor penentu agar QRIS Tap benar-benar jadi standar pembayaran nasional masa depan.