genberita.com – Belakangan viral tagar #KaburAjaDulu di media sosial, yang mendorong masyarakat untuk mencari kerja di luar negeri. Menanggapi tren ini, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli (Menaker) meminta agar warga tak melihatnya sebagai bentuk kabur, melainkan peluang memperdalam skill dan pengalaman. Artikel ini membahas imbauan Menaker, tantangan sisi pemerintah, mekanisme resmi, serta pendapat publik soal fenomena ini.
Spasifikasi Pernyataan Menaker soal βTak Perlu Kaburβ
Menaker Yassierli menyoroti bahwa tren #KaburAjaDulu tidak semata-mata kabur permanen, tetapi keinginan untuk meng-upgrade keterampilan dan pengalaman kerja di luar negeri. Ia menyatakan bahwa kesempatan di luar negeri memang ada, dan jika pulang, hasilnya bisa digunakan untuk membangun Indonesia .
Menurut Menaker, semangat tersebut sehat asal tidak diartikan sebagai lari dari tanggung jawab nasional. Pemerintah pun mesti menjawab tantangan ini dengan menciptakan lapangan kerja berkualitas agar WNI tak merasa βkaburβ adalah pilihan terbaik.
Jalur Resmi dan Persiapan Kerja di Luar Negeri
Pemerintah menekankan pentingnya jalur resmi lewat BP2MI, P3MI, dan Kemnaker untuk pekerja migran. Menaker mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur tawaran non-resmi yang berpotensi menjerat kejahatan seperti TPPO atau penipuan.
BP2MI juga memberikan panduan:
-
pelajari bahasa negara tujuan,
-
kuasai keahlian terkait pekerjaan,
-
dan hormati prosedur penempatan legal.
Melalui ini, WNI bisa bekerja di luar negeri dengan aman, terlindungi hukum, dan hasilnya bisa dikembalikan ke tanah air.
Tanggapan Publik & Suara Netizen
Publik dan netizen memberikan beragam tanggapan:
-
Ada yang setuju, bahwa kesempatan global memang ada dan bisa bermanfaat jika diimbangi persiapan matang.
-
Beberapa menyesalkan penggunaan tagar karena terdengar dramatis tanpa persiapan, bahkan ada yang menyebutnya “doomposting” alias keluhan tanpa solusi.
-
Ada pula yang memberi nasihat praktis seperti siapkan visa, biaya hidup dan kontrak kerja sebelum berangkat.
Secara umum, mayoritas netizen sepakat persiapan dan jalur resmi jadi kunci utama agar fenomena ini tidak berakhir buruk.
Tantangan & Tanggung Jawab Pemerintah
1. Menciptakan “Better Jobs”
Menaker menyebut fenomena ini sebagai tantangan bagi pemerintah untuk memperbaiki kualitas lapangan kerja dalam negeri.
Artinya, ketersediaan pekerjaan lokal harus ditingkatkan mutunya, sehingga tidak sampai membuat warga mencari peluang di luar negeri.
2. Edukasi dan Literasi
Kemnaker dan BP2MI diminta aktif memberikan edukasi: seluk-beluk bekerja di luar negeri, risiko potensi penipuan, dan jalur resmi yang tersedia.
3. Pemantauan & Proteksi
Lewat data pencatatan, pemerintah dapat memantau WNI di luar negeri dan memberi perlindungan konsuler bila diperlukan.
Pesan utama Menaker minta masyarakat tak perlu kabur ke luar negeri adalah bukan anti-merantau, tapi agar semuanya dilakukan dengan persiapan, skill matang, dan jalur resmi. Pemerintah dipanggil untuk mendukung dengan menyediakan quality jobs serta perlindungan bagi WNI global.